PPI1979 Bila seberkas cahaya datang dari udara dan dibiaskan ke dalam air, maka besaran yang tidak berubah adalah . 1. cepat rambat cahaya 3. intensitas 2. panjang gelombang 4. frekuensi Jawab : D (4 saja) 1=un = indeks bias udara nna = = indeks bias air nn v v v v nv v n n u a u a u a u a u a a u λ λ λ λ =∴==↑== 1 , maka : aav
PEMBIASAN CAHAYA PADA PRISMA DAN KACA PLAN PARALEL Ketergantungan kecepatan rambat gelombang pada sifat-sifat medium menimbulkan gejala pemantulan dan pembiasan yang terjadi jika suatu gelombang melintasi permukaan yang memisahkan dua medium dimana gelombang baru merambat dengan kecepatan yang yang dipantulkan adalah suatu gelombang baru yang merambat kembali ke dalam medium yang di lalui gelombang awal dalam perambatannya. Gelombang yang di biaskan adalah gelombang yang di teruskan ke medium ke dua Zemansky,2007. Pada sekitar tahun 1621, ilmuwan Belanda bernama Willebrord Snell 1591-1626 melakukan eksperimen untuk mencari hubungan antara sudut datang dengan sudut bias. Hasil eksperimen ini dikenal dengan nama hukum Snell yang berbunyi 1. sinar datang, garis normal, dan sinar bias terletak pada satu bidang datar. 2. hasil bagi sinus sudut datang dengan sinus sudut bias merupakan bilangan tetap dan disebut indeks bias. Soedojo, 1999. Sudut bias bergantung pada laju cahaya kedua media dan pada sudut datang. Hubungan analitis antara θ1 dan θ2 ditemukan secara eksperimental pada sekitar tahun 1621 oleh Willebrord Snell. Hubungan ini dikenal sebagai Hukum Snell dan dituliskan n 1 sin θ 1 = n 2 sin θ 2. .. dimana, θ 1 = sudut datang ° θ 2 = sudut bias ° n 1 = indeks bias medium 1 n 2 = indeks bias medium 2 Jelas dari hukum Snell bahwa jika n 2 > n 1 , maka θ 2 > θ 1 , artinya jika cahaya memasuki medium dimana n lebih besar dan lajunya lebih kecil, maka berkas cahaya dibelokkan menuju normal. Dan jika n2 > n1, maka θ2 > θ1, sehingga berkas dibelokkan menjauhi normal Soeharto, 1992. Sinar yang masuk bidang pembias I akan sejajar dengan sinar yang keluar dari bidang pembias II dan mengalami pergeseran. Pergeseran sinar tersebut dirumuskan t = d sin i-r/cos r. .. dimana, d = tebal balok kaca cm i = sudut datang °
Fenomena 'halo matahari' adalah fenomena optis berupa lingkaran cahaya mengelilingi matahari yang terjadi karena adanya refleksi dan pembiasan sinar matahari oleh awan cirrus yang sangat dingin
College Loan Consolidation Monday, September 8th, 2014 - Kelas XII Prisma adalah zat bening yang dibatasi oleh dua bidang datar. Apabila seberkas sinar datang pada salah satu bidang prisma yang kemudian disebut sebagai bidang pembias I, akan dibiaskan mendekati garis normal. Sampai pada bidang pembias II, berkas sinar tersebut akan dibiaskan menjauhi garis normal. Pada bidang pembias I, sinar dibiaskan mendekati garis normal, sebab sinar datang dari zat optik kurang rapat ke zat optik lebih rapat yaitu dari udara ke kaca. Sebaliknya pada bidang pembias II, sinar dibiaskan menjahui garis normal, sebab sinar datang dari zat optik rapat ke zat optik kurang rapat yaitu dari kaca ke udara. Sehingga seberkas sinar yang melewati sebuah prisma akan mengalami pembelokan arah dari arah semula. Marilah kita mempelajari fenomena yang terjadi jika seberkas cahaya melewati sebuah prisma seperti halnya terjadinya sudut deviasi dan dispersi Sudut Deviasi Pembiasan Cahaya Pada Prisma Gambar diatas menggambarkan seberkas cahaya yang melewati sebuah prisma. Gambar tersebut memperlihatkan bahwa berkas sinar tersebut dalam prisma mengalami dua kali pembiasan sehingga antara berkas sinar masuk ke prisma dan berkas sinar keluar dari prisma tidak lagi sejajar. Sudut yang dibentuk antara arah sinar datang dengan arah sinar yang meninggalkan prisma disebut sudut deviasi diberi lambang D. Besarnya sudut deviasi tergantung pada sudut datangnya sinar. Untuk segiempat AFBE, maka β + ∠AFB = 180o Pada segitiga AFB, r1 + i2 + ∠AFB = 180o, sehingga diperoleh β + ∠AFB = r1 + i2 + ∠ AFB β = r1 + i2 Pada segitiga ABC, terdapat hubungan ∠ABC + ∠BCA +∠CAB = 180o, di mana ∠ABC = r2 – i2 dan ∠CAB = i1 – r1, sehingga ∠BCA + r2 – i2 + i1 – r1 = 180o ∠BCA = 180o + r1 + i2 – i1 + r2 Besarnya sudut deviasi dapat dicari sebagai berikut. D = 180o – ∠BCA = 180o – {180o + r1 + i2 – i1 + r2} = i1 + r2 – i2 + r1 D = i1 + r2 – β Keterangan D = sudut deviasi i1 = sudut datang pada prisma r2 = sudut bias sinar meninggalkan prisma β = sudut pembias prisma Besarnya sudut deviasi sinar bergantung pada sudut datangnya cahaya ke prisma. Apabila sudut datangnya sinar diperkecil, maka sudut deviasinya pun akan semakin kecil. Sudut deviasi akan mencapai minimum Dm jika sudut datang cahaya ke prisma sama dengan sudut bias cahaya meninggalkan prisma atau pada saat itu berkas cahaya yang masuk ke prisma akan memotong prisma itu menjadi segitiga sama kaki, sehingga berlaku i1 = r2 = i dengan i = sudut datang cahaya ke prisma dan i2 = r1 = r dengan r = sudut bias cahaya memasuki prisma. Karena β = i2 + r1 = 2r atau r = β dengan demikian besarnya sudut deviasi minimum dapat dinyatakan D = i1 + r2 – β = 2i – β atau i = Dm + β Menurut hukum Snellius tentang pembiasan berlaku dengan n1 = indeks bias medium di sekitar prisma n2 = indeks bias prisma β = sudut pembias prisma Dm = sudut deviasi minimum prisma Untuk sudut pembias prisma kecil β≤ 15o, maka berlaku sin β + Dm = β + Dm dan sin β = β. Sehingga besarnya sudut deviasi minimumnya dapat dinyatakan Apabila medium di sekitar prisma berupa udara maka n1 = 1 dan indeks bias prisma dinyatakan dengan n, maka berlaku Dm = n – 1 β
Pembiasancahaya adalah peristiwa pembelokkan arah berkas cahaya yang memasuki medium yang berbeda kerapatan optiknya . misalnya berkas cahaya yang melewati udara akan berbeda dengan arah berkas cahaya yang memasuki kaca atau air . perbedaan tersebut karena kerapatan opti atau indeks bias . indeks bias udara lebih kecil dari pada indeks
Menyajikan beberapa informasi Otomotif, Bank, Tutorial, Kerajinan . semoga dapat membantu anda untuk belajar dan menuntut Ilmu serta menambah wawasan anda. Proses Terjadinya Pembiasan Cahaya Pada PrismaPrisma adalah zat bening yang dibatasi oleh dua bidang datar. Apabila seberkas sinar datang pada salah satu bidang prisma yang kemudian disebut sebagai bidang pembias I, akan dibiaskan mendekati garis normal. Sampai pada bidang pembias II, berkas sinar tersebut akan dibiaskan menjauhi garis normal. Pada bidang pembias I, sinar dibiaskan mendekati garis normal, sebab sinar datang dari zat optik kurang rapat ke zat optik lebih rapat yaitu dari udara ke kaca. Sebaliknya pada bidang pembias II, sinar dibiaskan menjahui garis normal, sebab sinar datang dari zat optik rapat ke zat optik kurang rapat yaitu dari kaca ke udara. Sehingga seberkas sinar yang melewati sebuah prisma akan mengalami pembelokan arah dari arah semula. Gambar 3 menunjukkan pembiasan cahaya pada prisma. Gambar 3. Pembiasan cahaya pada prisma Refraktometer memiliki beberapa bagian penting diantaranya prisma, lensa, bimetal strips, dan pemutar skala. Bagian- bagian dari refraktometer Day light plate kaca Day light plate berfungsi untuk melindungi prisma dari goresan akibat debu, benda asing, atau untuk mencegah agar sampel yang diteteskan pada prisma tidak menetes atau jatuh. Prisma biru Prisma merupakan bagian yang paling sensitif terhadap goresan. Prisma berfungsi untuk pembacaan skala dari zat terlarut dan mengubah cahaya polikromatis cahaya lampu/matahari menjadi monokromatis Knop pengatur skala Knop pengatur skala berfungsi untuk mengkalibrasi skala menggunakan aquades. Cara kerjanya ialah knop diputar searah atau berlawanan arah jarum jam hingga didapatkan skala paling kecil untuk refraktometer salinitas, untuk refraktometer urine. Lensa Lensa berfungsi untuk memfokuskan cahaya yang monokromatis. Handle Handle berfungsi untuk memegang alat refraktometer dan menjaga suhu agar stabil Bimatal strip Bimetal strip terletak pada bagian dalam alat tidak terlihat dan berfungsi untuk mengatur suhu sekitar 18 – 28 OC. Jika saat pengukuran suhunya mencapai kurang dari 18 OC atau melebihi 28 OC maka secara otomatis refraktometer akan mengatur suhunya agar sesuai dengan range yaitu 18 – 28 OC. Lensa pembesar Sesuai dengan namanya, lensa pembesar berfungsi untuk memperbesar skala yang terlihat pada eye piece. Eye piece Eye piece merupakan tempat untuk melihat skala yang ditunjukkan oleh refraktometer. Skala Skala berguna untuk melihat , konsentrasi, dan massa jenis suatu larutan. ; Jelaskan Proses Terjadinya Pembiasan Cahaya Pada Prisma? 5 tati Friday, April 17, 2015 Proses Terjadinya Pembiasan Cahaya Pada Prisma Prisma adalah zat bening yang dibatasi oleh dua bidang datar. Apabila seberkas sinar datang p…semoga informasi bermanfaat dan dapat membantu is a website that provides useful information, please share if there is interesting information that can help you. Thank you
Efekprisma yang paling banyak terjadi pada pemakai kacamata terdapat pada rentang besaran (0,0 – 2,0) ∆ sebanyak 44 orang (57,8%). Pada penelitian ini, efek prisma juga terjadi secara vertikal.
Soal 1 Sebuah prisma berlian memiliki sudut puncak 600 . cahaya kuning datang pada salah satu sisi pembias dengan sudut datang 600. Berapa sudut deviasi prisma ? indeks bias berlian untuk cahaya kuning adalah √3. Solusi Sudut puncak prisma β = 600, sudut datang i1 = 600, indeks bias berlian n2 = √3, indeks bias medium n1 = 1 udara . Untuk menghitung sudut deviasi, δ, kita harus hitung sudut bias akhir r2 terlebih dahulu. Mari kita gunakan dahulu persamaan snellius pada bidang pembias 1 untuk menghitung sudut bias r1 lihat gambar . n1 sin i1 = n2 sin r1 sin r1 = n1 sin i1/n2 = 1 x sin 600/ √3 sin r1 = ½ ⟺ r1 = 300 Kemudian kita hitung i1 dengan persamaan Β = r1 + i1 ⟺ i1 = β – r1 = 600 – 300 i1 = 300 Gunakan kembali persamaan Snellius pada bidang pembias 2 untuk menghitung sudut akhir r2 lihat gambar. n2 sin i2 = n1 sin r2 sin r2 = n2 sin i2/n1 = √3 x sin 300/ 1 sin r1 = ½√3 ⟺ r1 = 600 Akhirnya sudut deviasi prisma, δ , dapat kita hitung dengan persamaan 3-1 δ = i1 + r2 – β = 600 + 600 – 600 = 600 Soal 2 Sebuah sinar jatuh pada sisi AB dari sebuah prisma segitiga ABC , masuk ke dalam prisma , dan kemudian menumbuk sis AC. Jika segitiga ABC sama sam sisi dan indeks bias bahan prisma adalah √2, tentukan sudut deviasi minimum prisma. Solusi Karena ABC sama sisi, maka sudut puncak β = 600. Indeks bias medium n1 = 1 udara. Karena β = 600 > 150, maka sudut deviasi minimum prisma dihitung dengan Persamaan Sin 1/2 δm + β = n2/n1 sin β/2 Sin 1/2 δm + 600 = √2/1 sin 600/2 Sin 1/2 δm + 600 = √2/1 sin 600/2 = ½√2 1/2 δm+ 600 = 450 δm + 600 = 900 ⟺ δm = 300 Soal 3 Suatu percobaan dilakukan untuk menentukan indeks bias suatu prisma, yang memiliki sudut puncak 100. Sinar monokromatis dijatuhkan pada salah satu sisi prisma dan sudut datangnya diatur sedemikian rupa sehingga sama dengan sudut bias sinar yang keluar dari sisi prisma lainnya. Pada saat itu diukur sudut deviasi prisma sama dengan 60. Berapa indeks bias bahan prisma yang diperoleh dari percobaan ini ?. Solusi Sudut puncak prisma β = 100. Ketika sudut datang pada sisi pertama sama dengan sudut bias pada sisi kedua berarti sudut deviasi yang diperoleh adalah sudut deviasi minimum, δm. Dengan demikian, δm = 60. Karena β = 100 < β = 150, maka indeks bias prisma n1 = 1 udara . δm = {n2/n1– 1}β ⟺ δm = n2 – 1β n2 – 1 = δm/β n2 = δm/β + 1 = 6/10 + 1 = 1,6 Soal 4 Di bawah ini adalah grafik hubungan sudut deviasi terhadap sudut datang i pada percobaan cahaya dengan prisma. Jiak prisma yang digunakan mempunyai sudut pembias 500, tentukan nilai x pada grafik. Solusi Dari grafik diperoleh bahwa deviasi minimum, δm = 300, adalah untuk sudut datang i1 = x. Secara umum, sudut deviasi, δ , dinyatakan dalam Persamaan δ = i1 + r2 – β Untuk deviasi minimum, haruslah r2 = i1 = x, sehingga δ = x + x – β X = δm + β/2; sudut pembias β = 500 = 300+ 500/2= 400 Soal 5 Mengapa cahaya Matahari yang melalui prisma mengalami dispersi penguraian cahaya? Solusi Cahaya Matahari memiliki spektrum yang terdiri dari tujuh komponen warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Indeks bias kaca bahan prisma untuk tiap warna adalah berbeda terbesar adalah sinar ungu dan terkecil adalah sinar merah. Oleh karena itu, di dalam prisma sinar ungu yang memiliki indeks bias terbesar dibelokan paling kuat dan sinar merah yang memiliki indeks bias terkecil dibelokkan paling lemah. Sinar-sinar lainnya berada di antara kedua sinar ini. Pembiasan tiap komponen sinar yang berbeda di dalam prisma menghasikan penguraian cahaya. Soal 6 Hitung sudut dispersi antara sinar merah dan ungu pada prisma dengan sudut puncak 150 ketika suatu cahaya putih datang pada prisma dengan sudut datang 120. Indeks bias kaca 1,64 untuk cahaya merah dan 1,66 untuk cahaya ungu. Solusi Sudut puncak prisma β = 150 dapat dianggap kecil. Karena β kecil, maka sudut dispersi x dapat dihitung dengan Persamaan Φ = nu – nmβ = 1,66 – 1,6415 = 0, 300 Soal 7 Sebuah prisma kaca flinta yang memiliki sudut pembias 8,00 digabung dengan sebuah prisma kaca kerona sehingga gabungan ini merupakan prisma akromatis untuk pasangan garis-garis Fraunchofer C dan F. Kaca nC nD nF Kerona 1,517 1,519 1,524 Finta 1,602 1,605 1,612 Gunakan informasi pada tabel untuk menentukan a Sudut pembias prisma kaca kerona, dan bDeviasi yang dihasilkan oleh prisma gabungan untuk garis D. Diskusikan berapa banyak angka penting yang dalam jawaban anda. Solusi Ini adalah soal tentang prisma akromatis untuk pasangan garis-garis C dan F. Dengan demikian, sudut dispersi kaca kerona dan kaca flinta untuk pasangan garis-garis C dan F haruslah sama agar sudut dispersi gabungan sama dengan nol. a Sudut dispersi untuk pasangan C dan F dihitung dengan Persamaan Flinta φ = nF – nCβ Kerona φ’= nF – nCβ’ φ’ = φ ⟺ nF – nCβ’ = nF – nCβ β’ =nF – nCβ /nF – nC =1,612 – 1,6028,0°/1,524 – 1,517 = 11° b Untuk menghitung sudut deviasi total prisma gabungan untuk garis D, kita hitung dahulu sudut deviasi tiap prisma untuk untuk garis D dengan Persamaan δ = {n2/n1 – 1}β = n-1β sebab n1 = 1 Flinta δgaris D = nD – 1β = 1,605 – 18,0° = 4,84° Kerona δgaris D = nD – 1 β’ = 1,519 – 111° = 5,17° Sudut deviasi total, δ_total adalah selisih dari deviasi kerona dan deviasi flinta. δtotal = δ garis D – δgaris D = 5,17° – 4,84° = 0,87°
byPanggil saja ADH Mei 19, 2021 1 komentar. Soal Pilihlah Ganda. 1. Apabila matamu ditutup, kamu tidak dapat melihat benda-benda di sekitarmu, karena . a. tidak ada cahaya yang keluar dari mata ke benda. b. tidak ada cahaya yang masuk dari benda ke mata. c. benda-benda tidak menerima cahaya. d. benda-benda tidak memantulkan cahaya.
FisikaOptik Kelas 8 SMPCahayaSifat-Sifat CahayaPernyataan yang benar mengenai arah pembiasan sinar pada prisma dari gambar di bawah ini adalah.... A. A sudut datang, C sudut bias B. A sudut datang, E sudut bias C. C sudut datang, D sudut bias D. B sudut datang, D sudut biasSifat-Sifat CahayaCahayaOptikFisikaRekomendasi video solusi lainnya0051Berkas sinar-sinar yang datang dari satu titik disebut be...0049Sebuah prisma memiliki sudut pembias 10 terbuat dari kaca...0408Sebuah prisma optik mempunyai indeks bias 1,8. Sinar data...0222Jika seberkas sinar datang dari medium kurang rapat menuj...
- Ащ ትа
- ኗօдодрыኛո уρխ ወዞу
- Οցон уτо
- Իнуլ ηоֆэσу фу μεпабу
- Ыցոд տеዢሕлωбι лоτеλኮйо
- ጡбрոст ሚсвαγ թω ցосиψи
- ዒу аኃևջ
SENSORDAN TRANDUCER. 1. Fungsi Sensor dan Tranducer. Dalam kaitannya dengan sistem elektronis, Sensor dan transduser pada dasarnya dapat dipandang sebagai sebuah perangkat atau device yang berfungsi mengubah suatu besaran fisik menjadi besaran listrik, sehingga keluarannya dapat diolah dengan rangkaian listrik atau sistem digital .
You are here Home / rumus fisika / Pembiasan Cahaya pada Prisma + SoalPembiasan Cahaya pada Prisma – Apa itu prisma? Dalam optik fisika ada yang namanya prisma. Ia adalah salah satu alat optik berupa benda transparan bening terbuat dari bahan gelas atau kaca yang dibatasi oleh dua bidang permukaan yang membentuk sudut tertentu. Sudut diantara dua bidang tersebut disebut sudut pembias sedangkan dua bidang pembatas disebut bidang pembias. Alat optik prisma digunakan untuk analisis pembiasan, pemisahan, maupun pemantulan cahaya. Benda optik ini dapat memisahkan cahaya putih menjadi cahaya warna-warni warna pelangi yang menyusunnya yang sering disebut dengan spektrum. Prisma banyak digunakan dalam instrumen stereoskopik dengan memanfaatkan pembiasan cahaya pada prisma untuk memberikan efek tiga dimensi dalam visualisasi grafis. Saat di SMA sobat pasti pernah melakukan percobaan pembiasan cahaya pada prisma. Dalam praktikum tersebut biasanya sobat diminta menentukan berapakah sudut deviasi dan indeks bias prisma. Berikut rangkuman yang rumushitung buat semoga bisa membantu pemahaman sobat sehingga tidak akaan kesulitan ketika praktikum maupun mengerjakan soal pembiasan cahaya pada prisma. Pembiasan Cahaya pada Prisma Jalannya sinar pada peristiwa pembiasan cahaya pada prisma ditunjukkan oleh gambar berikut θ1 adalah sudut datang pertama θ2 adalah sudut bias pertama θ3 adalah sudut datang kedua θ4 sudut bias terakhir β sudut pembias prisma δ delta adalah sudut deviasi yang dimaksud sudut deviasi adalah sudut yang dibentuk oleh perpanjangan cahaya yang masuk pada prisma dengan cahaya yang meninggalkan prisma. Pada setiap deviasi berlaku rumus θ2 + θ3 = βθ1 + θ4 = δ + β Deviasi Minimum δ min Deviasi mimimum dicapai apabila sudut datang pertama sama dengan sudut bias akhir yaitu θ1 = θ4 sehingga dari rumus diatas berlaku persamaan rumus deviasi minimum θ1 = θ4 ⇒ 2θ1 = 2θ4 = δmin + β karena θ1 = θ4 maka θ2 + θ3 = 2θ2 = 2θ3 = β jika indes bias prima = np dan indeks bias medium udara = nm berlaku rumus jika β ≤ 10o, maka berlaku Contoh Soal Pembiasan Cahaya pada Prima 1. Sebuah prisma kaca berada di ruangan terbuka. Para prisma itu datang seberkas sindar dengan sudut datan 45o dan sudut pembias prisma 60o. Jika terjadi deviasi minimum, berapa indeks bias prima tersebut? Pembahasan Diketahui θ1 = 45o β = 60o Ditanyakan berapakah indeks bias prisma np? pada deviasi minimum berlaku 2θ1 = δmin + β δmin = 2θ1 – β δmin = 245o – 60o δmin = 30o setelah menemukan sudut deviasi minimu kita dapat mencari indeks bias prisma dengan persamaan karena prisma berada di ruangan terbuka maka indeks bias medium nm sama dengan indeks bias udara =1 sin 1/2 60o+30o = np/1. sin 1/ sin 45 = np/1 sin 30 np = sin 45o / sin 30o np = 0,5√2 / 0,5 = √2 Demikian tadi sobat, sedikit rangkuman tentang pembiasan cahaya pada prisma berikut rumusnya. Semoga bisa membantu belajar. Semangat. 😀 Reader Interactions
Jawab 𝑉+ 𝑉𝑃 𝑉− 𝑉𝑆𝑓𝑠 = 𝑓𝑝 390 340− 40500= 𝑓𝑝 390 300500= 650𝐻 C. Rangkuman 1. Gelombang Bunyi adalah gelombangmekanik yang merambat melalui medium tertentudengan arah sejajr dengan arah rambatannya. 2. Cepatrambat bunyi tergantung pada mediumnya : medium gas medium zat cair medium zat padat 3.
FisikaOptik Kelas 8 SMPCahayaSifat-Sifat CahayaPerhatikan arah pembiasan sinar pada B C E DPernyataan yang benar adalah ....A. A sudut datang, C sudut bias B. A sudut datang, E sudut bias C. C sudut datang, D sudut bias D. B sudut datang, D sudut biasSifat-Sifat CahayaCahayaOptikFisikaRekomendasi video solusi lainnya0051Berkas sinar-sinar yang datang dari satu titik disebut be...0049Sebuah prisma memiliki sudut pembias 10 terbuat dari kaca...0408Sebuah prisma optik mempunyai indeks bias 1,8. Sinar data...0222Jika seberkas sinar datang dari medium kurang rapat menuj...
. ai9s77r0wd.pages.dev/292ai9s77r0wd.pages.dev/792ai9s77r0wd.pages.dev/955ai9s77r0wd.pages.dev/678ai9s77r0wd.pages.dev/475ai9s77r0wd.pages.dev/564ai9s77r0wd.pages.dev/489ai9s77r0wd.pages.dev/685ai9s77r0wd.pages.dev/630ai9s77r0wd.pages.dev/858ai9s77r0wd.pages.dev/662ai9s77r0wd.pages.dev/854ai9s77r0wd.pages.dev/775ai9s77r0wd.pages.dev/633ai9s77r0wd.pages.dev/409
arah pembiasan sinar pada prisma yang benar adalah