Vulkanismemerupakan gejala alam akibat pergerakan magma. Magma berada di bawah kulit bumi dan berbentuk cair serta berpijar. Gejala-gejala Awal / Pra Vulkanisme Sebuah gunung api yang akan meletus biasanya didahului oleh gejala-gejala awal atau tanda-tanda, yaitu sebagai berikut. 1) Sering terdengar suara gemuruh yang ditimbulkan oleh
Artikel mata pelajaran Geografi kelas 10 ini berisi informasi seputar vulkanisme, meliputi pengertian, gejala, erupsi, sampai bentuk gunung api. — Berdasarkan catatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi PVMBG, Gunung Semeru mengalami erupsi pada tanggal 4 Desember 2022. Gunung ini memuntahkan abu vulkanik kelabu setinggi 1,5 km di atas puncak. Sebelumnya, pada tanggal 4 Desember 2021, Gunung Semeru yang terletak di Jawa Timur juga mengalami erupsi. Gunung berapi tertinggi ke-tiga di Indonesia ini mengeluarkan awan panas guguran yang menyebabkan hujan abu dan menggelapkan beberapa desa di sekitarnya. Eits, jangan terlalu serius gitu dong. Informasi ini tujuannya bukan buat nakutin kamu kok, jadi tetap tenang dan jangan panik ya hehe. Ngomongin tentang gunung api, tentunya kita pasti mengaitkan peristiwa ini dengan fenomena vulkanisme dong. Kira-kira kamu udah khatam belum nih seputar vulkanisme? Yuk, simak bahasanku kali ini seputar vulkanisme ya! Apa itu Vulkanisme? Apa sih vulkanisme itu? Vulkanisme adalah segala peristiwa yang berhubungan dengan magma yang keluar menuju permukaan bumi melalui rekahan dalam kerak bumi. Magma ini bentuknya cair dan berpijar. Magma bergerak naik ke permukaan bumi melalui diatrema, yaitu saluran yang mirip pipa. Jika sudah sampai di permukaan bumi, magma berubah nama, lho! Hayo tebak, namanya jadi apa? Yap, betul banget, namanya berubah menjadi lava. Nah, jadi, faktor utama pada gejala vulkanisme ini adalah magma ya, gais. Karena aktivitas magma itu beragam, maka dapat menimbulkan gejala vulkanik yang beragam juga loh, seperti tipe erupsinya, bentuk gunung api, dan aktivitasnya. Gejala Vulkanisme Peristiwa vulkanisme memiliki gejala yang dapat diamati loh gais, yakni gejala sebelum terjadinya vulkanisme pravulkanisme dan gejala sesudah terjadinya vulkanisme pascavulkanisme. 1. Gejala pravulkanisme Gejala pravulkanisme atau ciri-ciri dari gunung api yang akan meletus antara lain adalah Sering terjadi gempa Banyak sumber air mengering Peningkatan temperatur di sekitar kawah Terdengar gemuruh dari dalam gunung Hewan-hewan dari puncak gunung turun ke lereng gunung 2. Gejala pascavulkanisme Sedangkan untuk gejala pascavulkanisme yang muncul setelah gunung api selesai meletus adalah Munculnya sumber air panas atau geiser Munculnya sumber gas atau ekshalasi seperti belerang Munculnya sumber air yang mengandung mineral seperti belerang atau sulfur Nah, karena kamu sekarang udah tau apa itu vulkanisme dan gejala-gejalanya, sekarang aku mau bahas tentang erupsi gunung api ya! Erupsi Gunung Api Kamu pasti udah pernah denger kan tentang erupsi? Erupsi adalah proses keluarnya magma dari perut bumi. Dengan kata lain, erupsi itu terjadi ketika suatu gunung api meletus. Erupsi atau letusan gunung api berdasarkan kekuatannya ada 2 macam ya gais, yaitu yang berupa ledakan eksplosif dan berupa lelehan efusif. Erupsi eksplosif adalah erupsi dengan tekanan yang sangat kuat, hingga menghasilkan letusan yang besar atau ledakan. Ini karena magma di bawah gunung memiliki kandungan gas yang sangat tinggi, sehingga memiliki tekanan yang tinggi dan menghasilkan ledakan besar yang biasanya hanya satu kali. Nah, kalo erupsi efusif adalah erupsi dengan tekanan yang kecil, sehingga hanya berupa lelehan yang berangsur keluar. Ini terjadi karena magma di dalamnya bersifat basa dan memiliki kandungan gas yang sedikit ya gais. Jadi biasanya erupsi tipe ini tidak menghasilkan ledakan yang dahsyat. Nah karena dua tipe erupsi ini, gunung-gunung api yang tersebar di bumi memiliki bentuk yang berbeda loh gais. Secara umum, ada 3 jenis gunung api yang perlu kamu ketahui, yaitu gunung api perisai, maar, dan strato. Baca Juga Mengenal Gerakan Lempeng Tektonik Bentuk Gunung Api 1. Gunung Api Maar Gunung api ini terbentuk karena terjadinya erupsi eksplosif, sehingga meninggalkan kawah yang cukup besar. Contoh gunung api di Indonesia dengan bentuk ini adalah Gunung Lamongan dan Gunung Dieng. 2. Gunung Api Perisai Sesuai namanya, gunung api perisai adalah gunung yang bentuknya relatif datar. Gunung ini hanya terbentuk karena erupsi efusif. Karena magma yang keluar sangat cair, gunung ini memiliki lereng yang sangat landai dan dasar yang relatif luas. Gunung api tipe ini tidak ditemukan di Indonesia ya gais, melainkan di negara lain. Contohnya seperti Gunung Mauna Loa dan Gunung Kilauea di Hawaii. Baca Juga Apa yang Dimaksud dengan Intrusi dan Ekstrusi Magma? 3. Gunung Api Kerucut Gunung api kerucut atau biasa juga disebut strato merupakan bentuk gunung api yang paling umum di Indonesia. Gunung ini terbentuk karena erupsi campuran antara eksplosif dan efusif. Tumpukan magma yang bergantian dari letusan eksplosif dan lelehan efusif mengendap semakin tinggi seiring perjalanan waktu. Inilah yang menyebabkan dinding kawah dari gunung jenis ini memiliki batuan beku yang berlapis-lapis. Beberapa gunung api di Indonesia dengan bentuk ini antara lain adalah Gunung Kerinci, Gunung, Merapi, Gunung Merbabu, dan Gunung Pangrango. Gunung Semeru dan Gunung Raung yang sebelumnya aku bahas juga masuk pada kategori ini ya gais. Status Aktivitas Gunung Api Nah kalo sekarang udah tau beberapa bentuk dari gunung api, pasti kamu penasaran juga kan sama aktivitas gunung api? Di awal tadi aku udah bahas tentang Gunung Semeru yang diberi status “waspada”. Nah sekarang aku mau kasih tau lebih detailnya nih tentang status yang diberikan pada gunung aktif Indonesia. Berdasarkan Permen ESDM No. 15 Tahun 2011, tingkat aktivitas gunung api di Indonesia dibagi menjadi 4 level atau tingkatan loh gais. Keempat level itu dari paling rendah ke paling tinggi adalah Level I Normal, Level II Waspada, Level III Siaga, dan Level IV Awas. Kamu bisa cermati lagi lebih dalam melalui gambar di bawah ya Baca Juga Jenis-Jenis Siklus Hidrologi Tingkat aktivitas gunung api ini bukan sebagai predikat suatu gunung aja loh gais, tapi ini juga digunakan aparat dan masyarakat sekitar sebagai arahan ketika sedang dalam keadaan genting. Tindakan yang diambil oleh aparat dan warga nantinya akan disesuaikan dengan masing-masing level gunung tersebut, sehingga bisa terwujud mitigasi bencana yang efektif dan efisien. — Itu dia bahasan kita kali ini seputar vulkanisme ya gais! Kalo kamu mau tau lebih banyak lagi tentang informasi menarik seputar pelajaran kamu di sekolah, jangan ragu untuk langganan langsung ruangbelajar ya gais! Materi kayak gini dibahas lebih lengkap dan ada video menariknya juga tentunya. Jadi kamu bisa sambil rebahan menikmati animasi video belajar yang menarik deh xixixi. Sampai jumpa di tulisan berikutnya! Dadah~ Referensi Danang Endarto. 2007. Pengantar Geomorfologi Umum. Surakarta LPP UNS dan UNS Press. MAGMA Indonesia. “Tingkat Aktivitas Gunung Api”, 4 Agustus 2020 [daring]. diakses pada 5 Februari 2021 Museum Merapi. “Bentuk Gunung Api”, 24 September 2010 [daring]. diakses pada 5 Februari 2021
Gejalavulkanisme di bedakan menjadi dua, yaitu pra-vulkanik dan pascavulkanik. Berikut penjelasannya: 1. Gejala Pra-Vulkanik Suhu di sekitar gunung naik. Mata air menjadi kering. Sering mengeluarkan suara gemuruh. Terkadang disertai getaran (gempa). Tumbuhan di sekitar gunung layu, dan binatang di sekitar gunung mengalami migrasi. 2.
- Sebagai salah satu negara dengan gunung berapi terbanyak di dunia, Indonesia cukup akrab dengan vulkanisme. Istilah ini memang kerap diidentikkan dengan aktivitas gunung api, termasuk ketika erupsi. Lantas, apa itu sebenarnya vulkanisme? Apa saja proses, gejala, dan jenisnya?Vukanisme berhubungan erat dengan pembentukan gunung api. Dalam proses vulkanisme terjadi pergerakan magma di lapisan bumi, dari litosfer menuju lapisan di atasnya, bahkan sampai keluar ke permukaan bumi. Magma ini menuju ke lapisan atas melalui lorong seperti pipa yang disebut diatrema. Magma ini berasal dari suatu kantong yang berada di dalam litosfer dan dikenal dengan istilah dapur magma atau batholit. Kuatnya gerakan magma tergantung pula dari tekanan gas di dalam dapur magma. Dengan demikian, semakin dalam letak dapur magma, semakin kuat pula gerakan magma termasuk letusannya. Bentuk magma berupa cair atau semi cair yang sangat panas. Lamanya letusan saat gunung api erupsi tergantung jumlah volume magma terdapat di dapur magma. Jika magma sudah mencapai permukaan bumi, namanya berubah menjadi lava. Ketika terjadi letusan di permukaan, materi cairnya adalah lava, namun disertai pula dengan lontaran materi padat yang dinamakan piroklastika. Piroklastika bisa berwujud batu besar bom, batu kecil lapili, kerikil, pasir, atau abu vulkanis. Gejala Vulkanisme Aktivitas vulkanis biasanya memberikan tanda-tanda lebih dahulu. Tanda inilah yang membuat warga sekitar gunung berapi bisa mendapatkan peringatan apabila gejala vulkanisme sangat kuat. Ada dua gejala, yaitu gejala awal dan gejala post setelah Awal Vulkanisme Terdengar gemuruh akibat naiknya magma Panas magma menimbulkan asap tebal Suhu sekitar kawah naik Sumber air mengering Tanaman mendadak layu atau kering Hewan-hewan turun gunung akibat naiknya suhu permukaan tanah. Gejala Post Vulkanisme Ekshalasi, yaitu keluarnya sumber gas. Wujudnya bisa gas belerang, gas asam arang, dan uap air. Mata air makdani, yaitu sumber air panas yang mengandung belerang. Geiser, yaitu sumber air panas yang memancar secara berkala karena tekanan dari magma. Baca juga Sejarah Erupsi Gunung Krakatau Purba Konon Membelah Jawa & Sumatra Sejarah Gunung Lawu, Legenda Brawijaya V, dan Misteri Pendakian Sejarah Letusan Merapi, Perbedaan Erupsi pada 2006 dan 2010 Jenis Vulkanisme Gerakan magma menuju lapisan atasnya terbagi menjadi dua jenis, yaitu instrusi magma dan ekstrusi magma. Dalam instrusi magma, magma akan berjalan ke atas pada lapisan-lapisan litosfer namun tidak sampai ke permukaan bumi. Bentukan intrusi magma dapat berupa batholiy, lakolit, silis, dikes, atau diatrema. Sementara itu, pada ekstrusi magma, magma dari dalam dapur magma sudah mencapai permukaan. Inilah fase yang dinamakan erupsi atau letusan gunung api. Semakin kuat tekanan gas dari dalam dapur magma, semburan letusan makin kuat. Letusan gunung api akan mengeluarkan lava, lahar, lahar dingin,gas, dan benda padat. Semburannya bisa mencapai beberapa kilometer menjulang tinggi. Sebagian materi dapat berpindah hingga ratusan kilometer. Abu vulkanik adalah materi letusan yang paling sering didapati pada berbagai wilayah, jauh dari gunung berapi. - Sosial Budaya Kontributor Ilham Choirul AnwarPenulis Ilham Choirul AnwarEditor Iswara N Raditya
Sepertipada dampak tektonisme, vulkanisme juga memiliki dampak positif dan negatif bagi manusia. 1. Dampak Positif Vulkanisme Bagi Manusia. Vulkanisme adalah salah satu gejala alam yang ada di bumi. Akan tetapi, dampak vulkanisme banyak di manfaatkan oleh manusia, demi membantu kehidupan manusia. Dampak positif dari vulkanisme adalah:
Hai, Sobat Zenius! Elo tahu nggak kalau ada gunung berapi yang udah lama nggak aktif, eh tahu-tahu setelah 800 tahun dia aktif lagi lho. Nama gunung tersebut adalah Fagradalsfjall Volcano yang ada di Islandia. Jadi, setelah 800 tahun gunung ini nggak aktif, pada bulan Maret 2021 tiba-tiba aja gunung ini kembali aktif dan masih mengeluarkan laharnya lho sampai sekarang. Ngomongin gunung api, tentu aja nggak bisa lepas dari aktivitas vulkanisme. Vulkanisme itu sendiri merupakan salah satu aktivitas ketika si magma ini keluar dari dalam bumi ke permukaan bumi. Nah, kali ini gue mau ngajak elo buat ngepoin tentang apa sih vulkanisme itu? Gimana sih prosesnya dan apa sih yang dihasilkan oleh proses ini? Biar elo nggak penasaran lagi, simak terus penjelasan berikut ya! Ilustrasi Gunung Api Arsip Zenius Pengertian VulkanismeProses VulkanismeHasil VulkanismeContoh Soal Vulkanisme dan Penjelasan Kita mulai dulu nih buat kenalan sama si vulkanisme itu. Vulkanisme adalah proses yang terjadi akibat magma yang menyusun dari dalam litosfer yang menerobos ke lapisan atasnya atau sampai ke permukaan bumi. Elo pasti udah tahu kan magma itu apa? Magma ini merupakan hasil dari letusan gunung api yang aktif, sedangkan litosfer adalah lapisan batuan yang membentuk bumi. Baca Juga Konsep Air Tanah dan Perbedaannya dengan Air Permukaan – Materi Geografi Kelas 10 Proses Vulkanisme Vulkanisme ini adalah salah satu dari tenaga endogen tenaga yang berasal dari dalam bumi yang berkaitan dengan erupsi gunung api. Makanya di awal tadi gue, sedikit menyinggung tentang gunung berapi. Nah, salah satu faktor yang bisa menyebabkan suatu gunung api erupsi atau tidak adalah pada pergerakan si magmanya itu sendiri atau biasanya disebut sebagai arus konveksi magma. Magma akan bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah permukaan bumi. Makanya nih, guys, saat magma bergerak ke permukaan bumi terjadilah erupsi gunung api. Jadi, elo harus tahu ya kalau faktor aktivitas manusia, iklim, dan pelapukan yang ada di bumi nggak ada pengaruhnya dengan erupsi gunung api, karena vulkanisme merupakan sebuah proses alami yang berasal dari dalam bumi. Magma tertampung dalam kamar magma yang memiliki kedalaman bervariasi di dalam litosfer. Magma ini dapat bergerak naik karena mempunyai suhu yang tinggi. Dengan suhu yang tinggi itu, dia akhirnya memiliki cukup energi yang berguna untuk mendorong batuan yang ada di atasnya. Nah, makin dalam kamar magma, maka energi yang diperlukan untuk mendorong batuan di atasnya akan makin besar yang akhirnya menyebabkan letusan yang terjadi juga akan semakin kuat. Lama terjadinya aktivitas gunung api tergantung pada jumlah volume magma yang terkandung di dalam kamar magma. Vulkanisme Arsip Zenius Baca Juga Urutan Lapisan Atmosfer dan Pengertiannya! – Materi Geografi Kelas 10 Hasil Vulkanisme Hasil dari vulkanisme mencakup dua bentuk, yaitu intrusi magma dan ekstrusi magma. Yang pertama gue bahas dulu tentang intrusi magma. Apa sih pengertian intrusi magma itu sendiri? Intrusi magma merupakan aktivitas menerobosnya magma ke dalam lapisan-lapisan litosfer, tapi magma yang menerobos ini nggak sampai ke permukaan bumi. Gejala intrusi magma itu sendiri dapat dibagi menjadi lima jenis, yaitu Batolit, yaitu intrusi magma yang nggak bisa sampai permukaan bumi karena penurunan suhu yang sangat lambat sehingga membentuk batuan beku di kamar yaitu intrusi magma yang menyusup di antara lapisan batuan, sehingga menyebabkan lapisan batuan yang berada di atasnya jadi terangkat menyerupai lensa cembung sementara permukaan di atasnya tetap rata. Sill, yaitu intrusi magma tipis yang menyusup di celah-celah yaitu batuan yang mengisi pipa letusan, bentuknya silinder, mulai dari kamar magma sampai ke permukaan bumi. Korok atau gang, yaitu batuan hasil intrusi magma yang memotong lapisan-lapisan litosfer yang bentuknya pipih atau berbentuk yaitu percabangan intrusi korok yang ukurannya lebih kecil. Intrusi Magma Arsip Zenius Selanjutnya adalah ekstrusi magma. Apa sih ekstrusi magma itu? Ekstrusi magma merupakan proses keluarnya magma dari dalam bumi dan sampai ke permukaan bumi. Ada beberapa material yang dikeluarkan dari aktivitas ekstrusi magma tersebut, di antaranya adalah Lava, yaitu magma yang keluar sampai ke permukaan bumi dan mengalir hingga ke permukaan yaitu material campuran antara lava dengan materi-materi yang terdapat di permukaan bumi berupa pasir, kerikil, atau debu dengan air sehingga membentuk dan piroklastik, yaitu material-material padat berupa bom, lapili, kerikil, dan juga debu atau gas, yaitu material-materi berupa gas asam arang, seperti fumarol, solfatara atau sumber gas belerang, dan mofet gas asam arang. Cuplikan video pembelajaran Zenius Arsip Zenius Ekstrusi magma ini dapat dibedakan menjadi 3 macam berdasarkan tempat terjadinya, yaitu ekstrusi linier, ekstrusi areal, dan ekstrusi sentral. Nah, kalau elo mau tahu lebih jelasnya, elo bisa klik banner di bawah ini ya! Contoh Soal Vulkanisme dan Penjelasan Nah, biar bisa nguji pemahaman elo tentang materi ini, gue kasih beberapa contoh soal ya! Disebut apakah proses keluarnya magma melalui celah atau rekahan dalam kerak bumi? Jawaban erupsi linier Pembahasan Erupsi merupakan proses keluarnya magma dari dalam bumi ke permukaan bumi. Terdapat beberapa jenis erupsi di antaranya Erupsi linier celah = proses keluarnya magma melalui celah atau rekahan dalam kerak bumi. Erupsi sentral = proses keluarnya magma melalui pipa kepundan Erupsi efusif = erupsinya berupa lelehan karena lavanya encer daya ledaknya rendah Erupsi eksplosif = erupsi berupa ledakan karena tekanan gasnya tinggi Erupsi campuran = campuran antara erupsi efusif dan eksplosif daya ledaknya sedang Erupsi freatik = suatu bentuk erupsi yang terjadi ketika adanya pertemuan air tanah dengan magma. Sehingga berdasarkan pertanyaan di atas, proses keluarnya magma melalui celah disebut erupsi linier. 2. Apa yang menyebabkan terjadinya vulkanisme? Jawaban arus konveksi magma Pembahasan Vulkanisme merupakan salah satu dari tenaga endogen yang berkaitan dengan erupsi gunung api. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan suatu gunung api erupsi atau tidak adalah pada pergerakan magma itu sendiri atau sering disebut dengan arus konveksi magma. Magma akan bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah permukaan bumi. Oleh karena itu ketika magma bergerak ke permukaan bumi terjadilah erupsi gunung api. Gimana? Elo pasti udah paham kan tentang materi vulkanisme? Nah, kalau elo nggak mau ketinggalan informasi yang lain, jangan lupa langsung aja daftarin akun elo ke aplikasi Zenius atau bisa juga lewat website-nya. Jadi, tunggu apa lagi? Buruan daftarin akun elo, gue tunggu ya! Baca Juga Unsur Pembentuk Cuaca – Materi Geografi Kelas 10
Vulkanismeadalah semua peristiwa yang berhubungan dengan magma yang keluar mencapai permukaan bumi melalui retakan dalam kerak bumi atau melalui sebuah pita sentral yang disebut terusan kepundan atau diatrema. Magma yang keluar sampai ke permukaan bumi disebut lava. Magma dapat bergerak naik karena memiliki suhu yang tinggi dan mengandung gas
Ilustrasi oleh Vulkanisme adalah semua peristiwa yang berhubungan dengan magma yang keluar mencapai permukaan bumi melalui retakan dalam kerak bumi atau melalui sebuah pita sentral yang disebut terusan kepundan atau diatrema. Magma dapat bergerak naik karena memiliki suhu yang tinggi dan mengandung gas-gas yang memiliki cukup energi untuk mendorong batuan di atasnya. Magma yang keluar sampai ke permukaan bumi disebut lava. Pengertian VulkanismeProses Terjadinya VulkanismeJenis-Jenis ErupsiTipe-Tipe Gunung Berapi1. Tipe Perisai2. Tipe Maar3. Tipe Strato KerucutPengaruh yang di Timbulkan Vulkanisme Vulkanisme adalah peristiwa yang berhubungan dengan aktivitas gunung api, yaitu pergerakan magma dari dalam litosfer yang menyusup ke lapisan yang lebih atas atau sampai ke permukaan bumi. Di dalam litosfer, magma menempati suatu kantong yang dinamakan dapur magma batholit. Kedalaman dan besar dapur magma ini berbeda-beda, yaitu terdapat yang letaknya sangat dalam, ada juga yang dekat dengan permukaan bumi. Selain itu, magma dapat diartikan sebagai bahan-bahan silikat pijar yang terdiri atas bahan padat batuan, cairan, dan gas di dalam lapisan kulit bumi litosfer. Berbagai macam gas yang terkandung dalam magma, antara lain uap air, oksida belerang SO2, gas hidrokarbon atau asam klorida HCL, dan gas hidrosulfat atau asam sulfat H2SO4. Proses Terjadinya Vulkanisme Proses terjadinya vulkanisme dipengaruhi oleh aktivitas magma yang menyusup ke lithosfer kulit bumi. Jika penyusupan magma hanya sebatas kulit bumi bagian dalam dinamakan intrusi magma. Sedangkan penyusupan magma sampai keluar ke permukaan bumi disebut ekstrusi magma. a. Intrusi Magma Intrusimagma yaitu peristiwa menyusupnya magma di antara lapisan batuan, tetapi tidak mencapai permukaan bumi. Proses ini dapat dibedakan menjadi empat, yaitu Sill atau lempeng intrusi, yaitu magma menyusup diantara dua lapisan batuan, mendatar dan pararel dengan lapisan batuan yaitu magma yang menerobos di antara lapisan bumi paling atas. Bentuknya seperti lensa cembung atau kue korok, yaitu batuan hasil intrusi magma yang menyusup dan membeku di sela sela lipatan korok.Diaterma adalah lubang pipa diantara dapur magma dan kepundan gunung berapi bentuknya seperti silinder memanjang. b. Ekstrusi Magma Ekstrusi magma adalah peristiwa penyusupan magma hingga keluar permukaan bumi dan membentuk gunung api. Hal ini terjadi bila tekanan Gas cukup kuat dan ada retakan pada kulit bumi . Ekstrusi magma dapat di bedakan menjadi 3, diantaranya sebagai berikut Erupsi linier, yaitu magma keluar melalui retakan pada kulit bumi, berbentuk Kerucut gunung api. Misalnya Gunung Api Laki di Eslandia, dan deretan gunung api di Jawa Tengah dan Jawa sentral, yaitu magma yang keluar melalui sebuah lubang permukaan bumi dan membentuk gunung yang letaknya tersendiri. Misalnya Yellow Stone National Park di Amerika Serikat yang luasnya mencapai km areal, yaitu magma yang meleleh pada permukaan bumi karena letak Magma yang sangat dekat dengan permukaan bumi, sehingga terbentuk kawah gunung berapi yang sangat luas. Misalnya Gunung Krakatau, Gunung Vesucius, dan lain-lain Apabila gerakan magma tetap di bawah permukaan bumi disebut intrusi magma. Sedangkan magma yang bergerak ke permukaan bumi disebut ekstrusi magma. Hal inilah yang menyebabkan gunung api atau disebut juga vulkanik. Jenis-Jenis Erupsi Ekstrusi atau keluarnya magma dari dalam bumi sampai ke permukaan bumi identik dengan erupsi atau letusan gunung api yang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu erupsi efusif dan eksplosif. 1. Erupsi Efusif Erupsi Efusif, yaitu erupsi berupa lelehan lava melalui retakan rekahan atau lubang kawah suatu gunungapi 2. Erupsi Eksplosif Erupsi Eksplosif, yaitu erupsi berupa ledakan dengan menge luarkan bahan-bahan padat eflata/piroklastika berupa bom, lapili, kerikil, dan debu vulkanik, bersama-sama dengan gas dan fluida. Tipe-Tipe Gunung Berapi Berdasarkan bentuknya, gunung api dibedakan menjadi 3 tipe yaitu 1. Tipe Perisai Tipe Perisai, Gunung Mauna Loa Gunungapi tipe Perisai shield volcanoes, yaitu sebuah gunungapi yang beralas luas dan berlereng landai dan merupakan hasil erupsi efusif magma yang cair. Contoh Gunung api di Kepulauan Hawai Mauna Loa, Kilauea, dan Mauna Kea. 2. Tipe Maar Tipe Maar, Gunung Rinjani Gunungapi tipe Maar, merupakan hasil eksplosif yang tidak terlalu kuat dan terjadi hanya sekali. Contoh Gunung Rinjani, gunung Paticutin di Meksiko 3. Tipe Strato Kerucut Gunung Berapi Kerucut Gunungapi tipe Strato Kerucut, merupakan hasil campuran efusif dan eksplosif yang berulang kali. Gunungapi ini berbentuk kerucut dan badannya berlapis-lapis. Contoh Gunung Kerinci, Merapi, Ciremai, Semeru, Batur, dan Gunung Fujiyama di Jepang. Pengaruh yang di Timbulkan Vulkanisme Gunung api saat meletus sangat berpengaruh negatif bahkan dapat mengancam jiwa. Pengaruh bahaya tersebut diantaranya sebagai berikut Pada waktu terjadi letusan, semburan lapili, dan pasir panas dapat merusak bangunan lahan pertanian, tanaman, bahkan h ewan di sekitar gunung api. Aliran lava dan lahar panas dapat merusak bangunan dan lahan pertanian yang beracun yang dikeluarkan saat erupsi dapat mengancam mahluk hidup termasuk manusia. Misalnya pada saat letusan kawah timbangan dan Sinila pada tahun 1979, sekitar 149 jiwa manusia meninggal akibat menghirup gas dingin yang terdampak bahan-bahan akibat letusan gunung berapi dapat merusak daerah yang dilaluinya seperti sungai, lahan pertanian, rumah,dan lain-lain. Misal lahar dingin Gunung Merapi di Jawa Tengah sering merusak daerah Magelang dan yogyakarta Magma pada proses pendinginan, masih tetap menimbulkan sisa. Hal ini disebut gejala pasca vulkanis. Dan Gejala Pasca vulkanis dibedakan dalam beberapa bentuk gejala diantaranya sumber gas, sumber air panas, sumber air mineral mahdani, dan geyser. Nah itulah pembahasan tentang vulkanisme, mulai dari pengertian, jenis-jenisnya, proses dan pengaruh akibat timbunya vulkanisme. Semoga bermanfaat! Referensi
Makalah Gempa bumi adalah peristiwa begetarnya bumi akibat pelepasan energy di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patanya lapisan batuan pada kerak bumi. Akumulasi energy penyebab terjadinya gempa bumi dihasilkan dari pergerakan lempeng-lempeng di hasilkan di pancarka ke segala arah yang berupa gelombang
Vulkanisme merupakan sebuah fenomena terjadinya letusan bebatuan cair atau magma di permukaan bumi, planet atau bulan yang memiliki permukaan padat dimana lava, gas vulkanis serta struktur batuan piroklastik akan meletus lewat pecahan bumi bernama lubang adalah fenomena yang mengakibatkan magma dalam kerak atau mantel tubuh bergerak naik lewat kerak kemudian membentuk batuan vulkanik pada permukaan VulkanismeVulkanisme merupakan seluruh kejadian yang berkaitan dengan magma yang keluar hingga akhirnya sampai ke permukaan bumi lewat retakan dalam kerak bumi atau dari pita sentral yang dinamakan dengan terusan kepundan atau juga disebut dengan diatrema. Sedangkan untuk magma yang keluar hingga mencapai permukaan bumi dinamakan dengan diartikan sebagai tempat keluarnya batu lelehan dari gunung api dari dalam bumi atau kegiatan magma yang berlangsung. Magma nantinya akan bergerak naik sebab suhunya yang tinggi serta mengandung gas yang bisa menghasilkan energi untuk mendorong bebatuan ke arah Terbentuknya VulkanismePada litosfer, magma akan ada di sebuah kantong yang disebut dengan magma. Sedangkan kedalaman dari dapur magme tersebut yang nantinya menghasilkan kekuatan letusan pada gunung api. Jika dapur magma semakin dalam dari permukaan bumi, maka kekuatan letusan yang dihasilkan juga akan semakin berapa lama aktivitas gunung api yang sumbernya berasal dari magma akan ditentukan dari seberapa besar atau kecil volume dapur magma tersebut dan dapur magma yang menjadi sumber utama dari aktivitas vulkanik. Gunung berapi yang ada di dasar laut nantinya akan menghasilkan ekstrusi magma yang dibagi menjadi 3 jenis, yakni1. Erupsi Eksplosif atau LetusanTerjadi pada saat letak dapur magma cukup dalam serta volume gas yang besar dengan magma yang bersifat asam. Material yang nantinya dikeluarkan merupakan piroklastik mengandung S102 tinggi seperti lapili, bongkah, pasir, bom, debu, abu dan juga pasir dengan bentuk Volkan berbentuk Sharp Erupsi Effusif atau LelehanIni bisa terjadi sebab letak dari dapur magma yang dangkal, volume gasnya kecil dengan magma bersifat basa. Untuk material yang dikeluarkan berbentuk lava mengandung S102 serta bentuk Volkan rounded Erupsi CampuranIni terjadi akibat letak variasi dapur magma, volume gas serta sifat magma yakni intermedier namun umumnya cenderung basa dengan bentuk Volkan VulkanismeMagma yang merupakan massa silikat cair pijar selalu melakukan gerakan ke semua arah dari mulai vertikal, atau horizontal yang bergerak di permukaan bumi atau di dalam bumi. Bagian bumi sebagai tempat magma keluar dinamakan dengan gunung berapi. Sementara pergerakan magma yang bisa mengangkat bebatuan akan cembung ke atas serta mengikis ruangan dengan beberapa gejala sebagai berikut1. Instruksi MagmaIni merupakan proses penerobosan magma ke litosfer namun tidak bisa sampai ke permukaan bumi. Nantinya, magma akan menghasilkan bentuk pada dapur magma, sepertiBatolit Magma yang membeku di bagian dalam dapur Ciri batuan beku yang bisa terbentuk dari resapan magma kemudian membeku diantara dua lapisan batuan dengan bentuk lensa atau keeping intrusi Batuan beku yang terbentuk di antara dua lapisan batuan dengan bentuk melebar serta Magma yang memotong lapisan batuan dengan arah tegak atau miring berbentuk melebar serta Contoh batuan beku luar yang terbentuk pada cabang gang dengan ukuran Ekstrusi MagmaEkstrusi magma merupakan gerakan dari magma yang sampai ke permukaan bumi berbentuk letusan atau erupsi. Erupsi sendiri bisa dibagi menjadi 3 macam, yakniErupsi linear Keluarnya magma lewat retakan atau sentral Keluarnya magma lewat terusan areal Keluarnya magma di satu area sebab dekat dengan dapur magma dan permukaan Macam VulkanismeVulkanisme sendiri terdiri dari beberapa macam, yakni tipe hawaii, stromboli, vulkano, merapi, perret dan juga pelle1. Tipe HawaiiJenis vulkanisme ini memiliki ciri menghasilkan larva yang cair serta tipis yang dalam perkembangannya akan membentuk gunung api perisai. Jenis vulkanisme ini bisa terjadi di gunung api perisai Hawaii seperti Kilauea serta Maunaloa. Contohnya dari vulkanisme tipe Hawaii yang ada di Indonesia adalah terbentuknya plato lava pada kawasan Dieng, Jawa Tipe StromboliUntuk tipe ini memiliki kekhasan tersendiri yakni magma yang cair dan pada permukaannya biasanya terjadi letusan pendek yang diikuti dengan ledakan. Sedangkan bahan yang dikeluarkan berbentuk bom, abu, lapili serta setengah padatan bongkah dari letusan tipe vulkanisme ini di Indonesia adalah Gunung Raung di Jawa yang menyemburkan lava jenis baratik akan tetapi ada erupsi erupsi pendek bersifat eksplosif yang menyemburkan batuan piroklastik tipe lapili serta Tipe VulkanoIni adalah jenis vulkanisme yang khas yakni terjadi pembentukan awan debu berbentuk seperti bunga kol. Ini terjadi akibat gas yang ditembakan ke atas meluas sampai jauh di atas kawah. Jenis vulkanisme ini memiliki tekanan gas yang sedang serta lava tidak terlalu cair. Selain itu, tipe vulkanisme ini nantinya juga akan mengeluarkan awan debu serta juga menghasilkan kekuatan letusan, jenis ini dibedakan menjadi tipe vulkanisme yang kuat seperti gunung Vesuvius serta Gunung Etna serta tipe vulkano lemah seperti Gunung Bromo serta Gunung Raung. Peralihan diantara kedua tipe ini juga bisa ditemui di Indonesia seperti di Anak Gunung Bromo serta Gunung Tipe MerapiUntuk jenis vulkanisme ini memiliki ciri lava yang cair dan kental sebab dapur magma dangkal serta rendahnya tekanan gas. Contoh dari jenis vulkanisme ini adalah Merapi di Indonesia dengan awan pijar yang tertimbun pada lereng dan mengakibatkan aliran lahar dingin yang terjadi setiap tahun. Sedangkan contoh lainnya adalah Gunung Galunggung yang ada di Jawa Tipe Perret atau Tipe PlinianLetusan dari gunung berapi tipe perret ini akan mengeluarkan lava cair serta tekanan gas tinggi. Terkadang, lubang kepundan akan tersumbat yang mengakibatkan gas serta uap berkumpul pada tubuh bumi dan akhirnya sering terjadi getaran sebelum letusan meletus, material seperti lapili, abu serta bom akan terlempar dengan kuat ke atas. Contoh dari tipe perret yang ada di Indonesia adalah Gunung Krakatau yang sudah meletus dengan hebat di tahun 1873 yang kemudian hilang dari permukaan laut kemudian menghasilkan semburan abu vulkanik setinggi 5 Tipe PelleJenis vulkanisme ini akan menyemburkan lava yang kental serta mengurasnya pada bagian leher kemudian menahan lalu lintas dari uap dan juga gas. Inilah yang kemudian menyebabkan guncangan terjadi di bawah tanah dengan kuat untuk mengeluarkan lapili, abu vulkanik, uap gas, bom dan juga abus. Contoh dari jenis ini juga ada di Indonesia yakni Gunung Kelud yang ada di Jawa VulkanismeDampak dari vulkanisme dibagi menjadi 2 yakni dampak yang menguntungkan dan dampak yang merugikanDampak Menguntungkan dari VulkanismeAbu vulkanis yang berasal dari gunung berapi nantinya bisa membuat tanah pertanian menjadi subur sebab kandungan unsur hara yang dibutuhkan cukup yang dikeluarkan gunung api bebentuk kerikil, pasir serta bebatuan besar yang bisa digunakan sebagai bahan yang dikeluarkan ke permukaan bumi akan membawa banyak mineral logam serta barang tambang yang bisa digunakan dalam industri api yang berukuran tinggi bisa menyebabkan hujan orografis yang membuat area sekitarnya memperoleh hujan yang gunung api umumnya adalah daerah yang tinggi sehingga bisa dijadikan hutan lindung, daerah wisata dan juga Merugikan VulkanismeVulkanisme bisa mengeluarkan lava pijar yang bisa sangat mengeluarkan gas yang sangat pijar nantinya bisa bercampur dengan air danau kawah yang kemudian membentuk lahar panas dingin yakni campuran dari lava dan air hujan akan membentuk aliran batu, pasir jenuh serta kerikil yang akan mengalir menuruni gunung api yang ada di bawah laut bisa menyebabkan tsunami.